Rasanya aku ingin terdiam dalam waktu yang lama. Sangat lama. Tapi aku khawatir kemampuan komunikasiku akan turun lagi. Jadi, ditengah keinginanku untuk tetap diam dalam hal apapun, aku memaksa diri sendiri untuk menulis.

Tanggal 21 Agustus kemarin bukan hari yang istimewa. Aku tidak melakukan perayaan apapun pada tanggal itu, juga bukan hari ulang tahun atau kematianku. Tapi di hari kamis yang berjalan seperti hari biasanya, aku menerima sebuket bunga. Pertama kalinya dalam hidupku, aku memegang buket bunga yang ditujukan untukku.

Itu hanya sekumpulan bunga daisy putih dan dua garbera dengan warna yang sama. Aku memandanganya dengan canggung karena ini hal diluar 'diriku yang biasanya'. Aku mengangkatnya di depan wajahku dan bisa kulihat ada tulisan disana. Aku yang menulis itu.

"then, amidst the strom, your heart blooms." 

Tulisan yang menyatakan bahwa di tengah kesulitan pun, seseorang tetap tumbuh. Aku tetap tumbuh. Aku tersenyum dan perlahan hatiku menjadi lebih hangat. Rasanya aku senang karena memutuskan membeli bunga untuk diriku sendiri. 

Aku melihat bermacam jenis bunga di katalog toko. Tapi begitu melihat daisy putih ini, aku merasa ini yang paling cocok untukku. 

Ngomong-ngomong, aku tidak menyangka buket ini akan sebesar ini. Aku sedikit kesulitan karena vas milikku lebih kecil. Akhirnya aku membaginya dalam dua wadah. Satu wadah kuletakkan di atas rak buku, satu wadah kuletakkan di meja, tepat di belakang laptopku. Benar, ketika mengerjakan sesuatu di laptop, aku bisa melihat daisy putih itu. 

Ini melegakan hatiku.




 


0 komentar:

Posting Komentar