Aku terbangun pukul tiga pagi. Ketika melihat jam pada ponsel, mendadak aku ingin tahu suatu hal. Jika aku penasaran, biasanya aku akan berusaha untuk mendapatkan jawabannya. Tapi ketika aku mengetik, mendadak jariku berhenti. Mendadak aku merasa sepertinya lebih baik untuk tidak mengetahui apa-apa. 

Ada yang berkata bahwa ketidak tahuan adalah anugerah. Untuk sekarang, aku memilih untuk tidak mempertanyakan atau menggali terlalu dalam. Biarlah apa adanya. Biarlah segalanya tetap pada tempatnya. 

Aku menghela napas, kurasa yang paling penting disini ada kesehatan dan kewarasanku. Semoga jika saatnya tiba, aku sudah siap untuk menerima jawabannya. Entah jawaban itu datang sendiri, tidak sengaja kutemukan, atau akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya. Saat ini, aku akan menghadapi hal yang lebih penting dulu daripada mencari hal yang kemungkinan bisa melukai diriku.

Sekali lagi, aku menghela napas. Kali ini lebih dalam. Sepertinya aku sedikit demi sedikit mulai bisa mengontrol emosi. Jika pertanyaan ini diajukan kepada diriku beberapa bulan lalu, aku saat itu pasti akan melakukan tindakan impulsif, hanya fokus pada pencarian jawaban tapi melupakan kesiapan diri dalam menerimanya. Akibatnya tentu saja mempengaruhi pikiran dan perasaan.

Ini bukan berarti aku menutup mata atau tidak peduli. Ini juga bukan berarti aku lari. Aku hanya berusaha untuk melindungi diriku sendiri sambil menunggu. Akan ada waktu yang tepat. 

0 komentar:

Posting Komentar