Mungkin pesan itu tidak akan dibalas. Aku tahu. Tidak masalah. Asal itu terkirim padanya, itu sudah cukup. Entah sudah selama apa, aku tidak menghitungnya. Tapi, semoga hidupnya baik-baik saja. Aku tidak punya perasaan marah atau dendam lagi, yang tersisa hanya sebuah kalimat "semoga hidupnya baik-baik saja."
Walaupun jika hidupnya sedang tidak baik-baik saja, kuharap ia bisa kembali berjalan dengan lebih tegap, dengan bahu yang kokoh, dan pandangan yang tegar. Di depan sana, ada masa depan untuknya. Ada sesuatu yang bisa ia gapai, sesuatu yang bisa ia rengkuh, dan sesuatu yang menunggunya untuk diraih. Masa depan memang terkesan menyeramkan karena kita tidak tahu apapun. Tapi, kurasa berdiam diri jauh lebih menyeramkan. Hidup adalah tentang berusaha, kuharap ia tidak melupakan itu.
Aku tidak tahu apapun, itu benar. Aku mungkin bukan orang yang tepat untuk mengatakan perihal bagaimana hidup harus berjalan, itu benar. Tapi, hal yang benar-benar benar adalah aku ingin kehidupannya terus berjalan.
Hiduplah dengan baik.
Dan aku mengatakan itu untuk diriku sendiri juga.
Hwaaa aku juga mengalami hal ini, setidaknya terkirim, setidaknya aku menyampaikannya, bahkan jika dia tidak membalas aku tidak akan membencinya, aku tidak akan marah padanya, bahkan aku masih ingin berbicara dengannya, jika ada kesempatan
BalasHapus