Pagi ini, seperti biasa, aku bangun dan berlama-lama di tempat tidur selama beberapa menit. Aku menguap sambil mengambil hp di atas kepala untuk melihat jam. Pukul delapan. Sepertinya aku harus memperbaiki kebiasaan tidur setelah subuh ini, seseorang itu ada benarnya.
Aku mandi. Di pojok kamar mandi ada ember dengan cucian yang baru kucuci semalam, sesuatu yang harus kujemur pagi ini. Menjemur saat tengah malam adalah ide buruk. Tentu saja yang pertama adalah gelap, udara dingin tidak bersahabat, dan serangga yang menyangkut di rambut. Jadi, mari jemur mereka pagi ini! Begitu.
Aku lagi-lagi menguap, ditengah guyuran sinar matahari dan deru kendaraan di bawah. Aku mengucek mata, mengangkat ember, lalu kembali berjalan masuk ke kamar. Kehidupan yang biasa saja dan tidak ada yang khusus untuk anak kuliahan tahun akhir sepertiku.
Teman sekamarku mengajak sarapan mie ayam begitu aku sampai. Hal baik, kebetulan aku juga ingin mie ayam. Aku berjalan ke warung mie ayam, karena letaknya dekat, namun tidak sedekat itu, karena aku merasa kakiku lumayan lelah juga. Aku membeli mie ayam dengan kepala ayam, yang sewaktu memakannya, aku merasa seperti dipelototi oleh ayam. Ayam mati.
Aku menyempatkan diri membeli kopi. Es kopi, lebih tepatnya. Hawanya cocok untuk minum kopi, atau aku saja yang mencari-cari alasan untuk minum kopi. Membuat alasan kalau hawanya cocok. Intinya begitu. Ada banyak macamnya, biasanya aku minum itu-itu saja. Kopi susu. Kopi susu cukup. Aku tidak bisa minum kopi pahit, tapi kurang suka kopi yang manis. Rasa manis berlebih pada kopi membikin eneg, atau yang paling parah adalah malah membuatku mengantuk. Minum kopi kok ngantuk. Ya kandungan glukosanya.
Tapi, mataku menangkap satu menu yang cukup unik. Kopi cokelat. Biasanya aku tipe yang kurang suka coba-coba, karena gacha dan hoki milikku kebanyakan ampas. Tapi, kopi dan gacha dalam game adalah dua hal yang berbeda, maka tanpa prasangka apapun, aku membeli kopi cokelat.
Siapa gerangan yang menciptakan formula cokelat kopi atau kopi cokelat ini? Darimana sumber ilham yang ia dapatkan? Atau ini adalah menu hasil eksperimen seseorang penyuka kopi sekaligus penyuka cokelat? Pertanyaan-pertanyaan tidak penting itu masuk ke kepalaku begitu aku menaiki tangga menuju kamar sambil menenteng kopi cokelat (atau cokelat kopi?)
Aku duduk di kursiku, di hadapan laptop yang baru saja aku nyalakan. Hari yang baik.
Aku menyesap kopi-hasil-coba-coba. Rasanya aneh. Aneh, tapi aku meminumnya sekali lagi sambil meraba-raba rasanya. Bagiku, kopi memiliki rasa yang pekat, tidak ringan seperti teh, kamu pasti paham maksudku. Di sisi lain, yaitu sisi cokelat, cokelat pun memiliki rasa yang pekat. Kedua hal itu dicampur dan menciptakan kombinasi yang tidak bisa aku nikmati.
Mungkin ini hanya masalah selera. Mungkin ada orang di luar sana yang menganggap kopi cokelat adalah kombinasi enak yang ajaib. Namun, aku bukan orang di luar sana, karena aku ada di kamar. Besok, aku akan kembali membeli kopi yang itu-itu saja. Untuk saat ini, karena aku sayang uang, akan kunikmati kombinasi ini.
Walaupun begitu, tetap saja, ini hari yang baik. Have a nice day, everyone.
Cepet kelar kuliahnya kak, lancar minim hambatan
BalasHapus