ciel.

Entah sejak kapan, aku mulai berpikir ketika hendak menulis. Padahal rasanya dulu aku merasa begitu bebas, seperti bisa menceritakan apa-apa saja, atau menumpahkan segala hal yang resah di dalam kepala. Sekarang, aku perlu duduk termenung beberapa waktu, menatap layar laptop dengan kosong. Seperti sekarang.

Entah sejak kapan, aku mulai berpikir bagaimana cara menciptakan gambar. Ketika aku memutuskan ingin menggambar, aku diam untuk beberapa saat, berpikir bagaimana caraku akan melakukannya. 

Entah sejak kapan, aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri, kenapa aku memasang belenggu untuk diri sendiri? Sejak kapan aku melakukannya? 

Begitu aku sadar, aku kehilangan kebebasan.

Lalu aku mencari "aku" dalam diriku sendiri.

Dulu, aku senang menggambarkan diriku sendiri sebagai "samudera" Lautan luas berwarna biru, terlihat begitu bebas. Laut menggambarkan kedalaman pikiranku, bagaimana aku menyelami kerumitan pikiranku sendiri, dan bagaimana orang-orang tidak bisa menjangkau ruang dalam diriku yang hanya bisa dimasuki oleh aku sendiri. 

Sekarang, entah lah, aku tidak tahu. 

Hari ini aku melihat banyak burung-burung kecil berterbangan di langit. Langit begitu biru dan bebas. Mereka para menjelajah langit begitu berani mengepakkan sayap mereka, terbang kemana pun yang mereka inginkan. Para burung memang sudah ditakdirkan untuk terbang di langit. Namun, bagaimana jika suatu hari, ia kehilangan kemampuan untuk merasakan kebebasan?

Menurutku, ia yang bisa kembali meraih kebebasan setelah kehilangannya, adalah sosok yang pemberani. 

2 komentar:

  1. saat sudah memikirkan kebebasan atau merasa bebas, bisa jadi disibukkan dengan kebebasan

    BalasHapus