Berbagi

 Aku tidak mengenal orang yang tinggal di kamar depan. Tapi yang jelas, hari ini ulang tahunnya. Ramai. Di depan ramai. Diawali dengan nyanyian lagu selamat ulang tahun, tertawa, dan hal-hal seperti itu. Di luar sangat ramai, sedangkan aku hanya duduk di kursiku, menyelesaikan tugasku yang sempat ada kendala kemarin, dan lagu.

Mendengar suara-suara tertawa itu, aku merasa menyenangkan jika punya seseorang yang bisa diajak berbagi. Berbagi apa saja. Bisa jadi soal cerita kecil sore tadi, gorengan kantin yang murah, hawa dingin yang malas, dan hal-hal kecil lainnya.

Aku senang berbagi, entah itu hal kecil atau besar, kepada orang-orang terdekatku. Aku bercerita tentang sambal belut yang tidak krenyes kepada Ibuku di telepon, membicarakan tanaman rambat yang dipangkas Ibu dengan adikku, dan hal-hal kecil lainnya. 

Aku senang berbagi. Kalau aku menemukan sesuatu yang menurutku bagus, aku ingin berbagi dengan orang terdekatku. Seperti saat aku menemukan kumbang tanduk di lantai balkon asrama. Terlihat sangat random memang, tapi aku senang melakukannya. Hal-hal seperti itu membuatku merasa dekat dengan orang lain. 

Aku berbagi kepada orang terdekatku, aku membiarkan mereka melihat seperti apa duniaku. Tapi tidak semua hal bisa dipahami oleh mereka. Keluargaku sering sekali tidak mengerti dengan apa yang kukerjakan, tapi aku tetap menceritakan dan menunjukkan hasilnya kepada mereka. Mereka tidak mengerti, tapi mereka tetap menyimak ceritaku dengan baik. 

Berbagi adalah caraku untuk merasa dekat, dengan begitu, aku juga bisa merasa bahwa mereka juga merasa dekat denganku. Aku bercerita, tentang perkembanganku, apa yang kukerjakan, apa yang ingin aku lakukan kedepannya, bukan untuk pamer kebolehan dan mendapat pujian. Aku ingin mereka tahu tentang aku. Aku tidak ingin mereka merasa jauh denganku hanya karena aku jarang bercerita dan mereka tidak tahu tentangku.

Punya tempat untuk diajak berbagi juga berarti aku tidak merasa sendirian. Sendirian menikmati yang aku suka, sendirian merasa senang. 

2 komentar: