Sambat

Belakangan kepalaku sering pusing. Dari dulu memang seperti itu, tapi, entah kenapa kali ini frekuensinya meningkat. Aku tidak tahu apa yang salah. Awalnya, aku pikir masalahnya ada pada mataku. Mata kiriku nyatanya memiliki warna yang lebih terang dari mata kananku. Mataku juga sensitif cahaya, aku tidak bisa jika tanpa kacamata-ku ini. Tapi, setelah dua kali periksa mata, kecuali kondisi mataku yang sensitif cahaya, tidak ada yang salah, semuanya tampak bagus. Kemudian aku mencoba mengurangi menatap layar laptop dan HP, tapi, sakit kepala itu masih datang. Sepertinya masalahnya bukan pada mata. 

Atau karena jam tidurku? Apa aku terlalu banyak begadang? Ketika aku mulai membenahi pola jam tidurku, kepalaku juga masih sering pusing. Sepertinya bukan karena masalah jam tidur juga. Bahkan, sekarang aku kesulitan untuk tetap terjaga diatas jam sebelas malam. Walaupun begitu, sakit kepalaku masih datang. 

Pola makanku? Aku makan dengan baik, tentu saja. 

Sakit kepalaku kadang sangat mengganggu, jika bagian belakang kepalaku ikut-ikutan nyut-nyutan. Kalau hanya bagian depan kepala, aku biasanya akan menempel potongan koyo kecil di kanan-kiri pelipis. Dulu, sakit kepalaku akan hilang jika aku tidur. Sekarang, ketika aku bangun pun, sakit kepala itu tidak langsung hilang. Aku membutuhkan lebih banyak jam tidur untuk menghilangkan sakitnya. Itu termasuk alasan kenapa aku banyak tidur. 

Kesibukan, tugas kuliah, dan project di luar perkuliahanku sekarang semakin banyak. Tentu saja, keseringan sakit kepala sungguh sangat menghambatku. Aku sudah melakukan banyak cara, tapi tetap saja, kadang kepalaku bisa tiba-tiba sakit. Jika terpaksa mengerjakan tugas, kau akan bisa mendapati aku duduk sambil ditemani kopi panas, tempelan koyo di pelipis dan tengkuk, hoodie yang membungkus badan, dan aku yang sesekali memijit tengkuk. 

Beberapa orang mungkin menganggap aku lemah, aku berlebihan, atau aku hanya membuat drama saja. Tapi, jika kau termasuk dari beberapa orang itu, apakah kau mau gantikan posisiku? Berada di posisi harus mengerjakan tumpukan tugas disaat kepala seperti dipukul. Sakit kepala ini bukan kemauanku dan bukan hal yang disengaja. Aku tidak berharap agar dimengerti. Setidaknya, jika tidak mengerti, jangan buat keadaan menjadi lebih buruk, toh kalian tidak bisa membantu apa-apa. 

Yang orang-orang lihat, kerjaan anak DKV hanya menggambar saja. "Menggambar kan gampang, enak ya tugasmu, ngga kayak aku." Aku pernah dapat omongan seperti itu. Tentu saja menyebalkan dan akan terasa sia-sia jika aku meladeni omongannya. Dia tidak mengerti dan tidak bisa mengerti. Percuma saja menjelaskannya kecuali jika dia turun langsung dan menempati posisi yang sama denganku. 

Setiap jurusan perkuliahan memiliki kesulitan yang berbeda namun setara. Kita semua merasa sulit di bidang yang berbeda. Untuk DKV sendiri, menciptakan sesuatu itu bukan hal yang mudah. Mencari ide, mencari bahan, membuat konsep, membikin karya, revisi, dll. Itu semua memakan waktu, tenaga, dan pemikiran. Walaupun terlihat hanya menggambar saja, itu tetap tidak mudah. Jika masih dianggap gampang dan tugasnya enak, memangnya kau bisa menggambar? Menggambar saja tidak bisa, kenapa sudah bilang tugasnya gampang dan enak? Lucu, ya? 

0 komentar:

Posting Komentar