Belakangan aku suka menulis surat, hal yang sudah jarang dilakukan oleh orang lain. Tapi, aku tidak mengirimkan surat-surat itu pada siapapun. Lagipula, halo? Siapa yang mau menunggu kiriman surat di tahun sekarang? Disaat media sosial begitu cepat mengirimkan pesan-pesanmu.
Walaupun sama-sama tulisan dan menyampaikan pesan, ku pikir menulis surat dan chatting itu berbeda. Selain perbedaan kecepatan pengiriman, tentunya. Bukankah kamu lebih bisa melihat isi perasaan dari si pengirim?
Dulu aku sempat mengirim surat untuk Zaq. Aku menikmati menunggu waktu datangnya surat balasan. Aku menikmati perasaan senang ketika surat balasannya datang, dan aku menyobek amplopnya. Dan aku juga menikmati ekspresi kesal begitu membacanya. Khusus untuk dirinya, dimanapun ia menyampaikan pesannya, tetap terkesan menyebalkan.
Aku menyimpan surat Zaq di dalam kotak sepatu milikku, yang selalu ku sebut-sebut sebagai peti harta karun.
Saat hari ulang tahunku, temanku yang sudah pulang dari Pare sempat menanyaiku: kamu mau hadiah ulang tahun apa, Fa?
Aku langsung menjawab: surat. Aku bisa membeli barang yang aku mau. Jika harus memilih 'benda kenangan dari teman tersayang', aku memilih surat. Sesuatu yang dia tulis dengan tulisannya sendiri, dan tidak ada duanya.
Temanku bingung, setengah tidak percaya. Akhirnya ia mengirimi surat dan kardus agak besar berisi boneka kepala beruang, buku sketsa, dan kertas sketsa. Aku tidak meminta tiga hal itu, tapi aku berterima kasih. Agaknya dia ingat aku sering mengatainya mirip beruang, dan omelanku karena aku tidak bisa menemukan kertas sketsa di Pare.
Aku menyimpan surat darinya di kotak sepatu (peti harta). Walaupun sebenarnya surat miliknya lama mengendap di dasar tas ransel setelah kepulanganku dari Pare. Kemarin saat bersih-bersih kamar, aku menyentuh kotak sepatuku lagi. Kembali membaca surat Zaq dan miliknya, kembali melihat jejak kenangan yang aku tinggalkan dalam kardus bekas sepatu ini.
Surat, saat menuliskannya, kamu juga sedang berusaha memerangkap perasaanmu disana.
Mungkin itulah satu-satunya sebab aku ingin mengirim surat untuk Zaq lagi, Kei, Jo, Lea, dan teman mirip beruang itu. Surat untuk teman-teman jauhku.
0 komentar:
Posting Komentar