Keadilan Tidak Berada di Tangan Manusia


           Segala yang ada di permukaan bumi ini terkadang berjalan dengan tidak adil. Manusia memang tidak adil, tapi Tuhan sungguh maha adil.
           Jika kita berusaha mati-matian, belajar dan bekerja giat hanya untuk mencapai apa yang kita mau, orang-orang kadang sibuk mengata-ngatai usaha kita. Dan jika akhirnya kita gagal, mereka akan tertawa. Ada juga saat kita berusaha, tapi digagalkan oleh orang yang berbuat curang.
          Maka, hidup adalah seni mengikhlaskan. Mengikhlaskan tidak pernah mudah. Tapi jika bisa dilakukan, segalanya akan menjadi mudah. Tidak ada dendam, pikiran jelek, dan beban di dalam hati. Ikhlaskan, dan percaya saja pada Tuhan.
Seperti cerita milik Ibu dulu, saat Ibu gagal menjadi PNS karena ada orang curang yang menyuap untuk menduduki posisi Ibu (ketika SBY belum menjadi presiden). Bapak yang menceritakannya padaku, kemudian berkata, ‘hidup memang harus ikhlas. Marah ya tentu, tapi kita bisa apa? Tuhan lebih tau dari kita. Kalo kita ikhlaskan saja, Tuhan bakal kasih yang lebih baik. Tuhan itu adil. Ibu diterima di tes berikutnya, lalu jadi PNS dan ditempatkan di daerah sini.’
Kalau aku diperlakukan tidak adil oleh orang lain, apa ia akan merasakannya juga?
Kalau orang mengambil keuntungan dariku sebanyak-banyaknya, apa ia akan merasakannya juga?
Kalau orang berlaku jahat padaku, apa ia akan merasakannya juga?
Kalau orang merendahkanku dan menganggap aku hanyalah orang aneh yang tidak bisa apa-apa, apa ia akan merasakannya juga?
Aku mempertanyakan semua hal itu. Aku pernah berpikir, lebih bagus kalau Tuhan menghukumnya. Tapi aku tidak benar-benar berdoa seperti itu. Aku hanya berdoa, semoga orang-orang yang memperlakukan aku seperti tadi, akan menjadi orang yang lebih baik dan lebih mampu berpikir.
Keburukan jangan dibalas dengan keburukan.

0 komentar:

Posting Komentar