Nawang?

Nawang, aku telah temukan suara aku sendiri yang tempo kapan itu kau pertanyakan di mana aku menjatuhkannya atau memberikannya atau malah membuangnya itu. Ketika aku ambil lagi, sudah tidak tersisa rengek-rengek atau bising suara kesedihan yang kata kau lebih mirip seperti suara biola bernada minor.

Nawang, suara yang kau aku yakini sebagai sebuah jalan keluar atas ketidak mampuan kau aku untuk mengerti akhirnya telah kembali. Namun mengapa, ketika aku menyuarakannya, yang ada hanya kau yang berlari?

Nawang, suara aku yang kembali itu, yang kita yakini,

apakah membikin kita ketakutan lantas berlari dari sengatan kata-kata? Lantas mengapa kau suruh aku untuk temukan suara aku?

Nawang?

0 komentar:

Posting Komentar