k e m b a l i

Membaca tulisan-tulisanmu itu, yang aku tidak tahu bagaimana bisa kamu tetap mengingat semuanya, telah membuat aku kembali ke masa itu. Aku tidak menyesal atas masa lalu, atau menganggap hal yang sudah terjadi adalah sebuah kesalahan. Hanya saja, tulisanmu seperti menggali ingatanku, dan mengatakan 'jangan lupakan seseram apapun itu.'

Aku sedikit berterima-kasih. Dari dulu, aku terbiasa melupakan sesuatu yang ku anggap sudah selesai dan tidak perlu musti diingat atau diungkit lagi. Alasan lain, aku tidak bisa mengingat semua detailnya karena itu mustahil. Memori-memori biasanya saling bertumpukan, menimbun. Tapi kamu berhasil menaikkan ke atas permukaan. Ini yang jadi alasan kenapa aku mendukungmu melanjutkan menulis.

Tapi, biarlah masa itu cukup menjadi bahan tulisan dan untuk diingat kembali. Sekarang, aku punya hal yang lebih penting yang harus aku ingat, tidak boleh lagi sampai bertumpukan. Aku ditemukan oleh seseorang yang sering mengatakan kalau aku uzur. Pelupa. Mungkin karena dia, aku mulai belajar mengingat dengan baik.

Aku mudah melupakan. Karena dia, aku menyadari sesuatu. Aku tidak boleh melupakan hal yang sudah terjadi semudah itu.

0 komentar:

Posting Komentar