Raga dan Nadi

Aku datangkan perempuan itu untukmu. Bukan karena untuk menyaingi rasa surammu, atau menutup luka-lukamu. Dia ada, hanya semata-mata untuk menemanimu hingga tua. Hingga tua, Raga. Namun, tetap hanya kepada-Ku dia akan selalu tunduk.
                
Raga, setiap orang yang dilahirkan di dunia ini, selalu memiliki pasangannya yang lahir di tempat dan waktu yang berbeda. Sama seperti cara-Ku meletakkan Venus sedemikian rupa hingga akhirnya matamu selalu dapat menemukannya tanpa sempat kau cari. Perempuanmu seperti Venus.
                
Namanya Nadi. Dialah makhluk keras kepala yang akan selalu menarik tanganmu untuk bangkit. Dia seterang matahari, namun sedihnya dapat membuat malam ketakutan karena tersaingi. Ia manusia paling ajaib yang pernah kau temui. Itulah cara ia mendapatkan hatimu.
                
Nadi. Nadi. Nadi.                                                                                                                               
Raga, Aku paham betul bagaimana perasaanmu saat orang-orang mengelukan namamu. Raga. Raga. Raga. Kau bosan, lalu mulai bertanya-tanya. Apa yang bagus dari diriku? Aku tak pandai bersosialisasi, aku pendiam karena takut kata-kataku melukai perasaan orang lain, aku menulis bukan untuk menyelamatkan orang lain, melainkan aku sendiri. Kenapa?
                
Tidak semua jawaban diperoleh dari apa yang terlihat. Kadang, apa yang tidak terlihat, malah memberimu banyak sekali jawaban, bahkan pada pertanyaan yang belum terlontar sekalipun. Raga, nantinya kau akan menemukan jawaban-jawaban itu melalui kehadiran Nadi.

                
Nah, sekarang saatnya ceritamu dimulai. Semesta tidak pernah berlaku tak adil. 

0 komentar:

Posting Komentar