Siapa Saja, Tolong!

     Berbicara tentang mimpi, aku punya banyak. Mereka berjejalan memenuhi angkasa. Seperti oksigen. Tidak terlihat, namun selalu bisa ku rasakan. Tidak terlihat, namun membuatku hidup. Ada banyak pandangan tentang 'apa itu mimpi'. Seperti cerita tentang Fau dan toko Biru miliknya. Seperti Sen yang bermimpi untuk dapat menjungkir balikkan dunia, atau Zaq yang diam tapi sekaligus bergerak. Bergerak sekaligus diam. Ah, membingungkan.
     ****
     Aku masih ingin teriak. Berkata kepada langit, kepada daun-daun, dan siapapun. Oke, stop stop. Aku nggak punya ide apa-apa buat nulis. Seseorang, tolong. Cerita tentang 'mimpi', entah akan seperti apa nantinya. Aku bingung. Seseorang, tolong.
     Kamarku berantakan kali ini. Buku-buku pelajaran tersebar di atas kasur, sampai aku harus tidur di lantai dengan kasur lipat. Jos. Aku sibuk belakangan ini. Aku nggak berbohong tentang ingin mengalahkan Bos Andre. Seperti game, dimana Andre adalah Bos terkuat. 
     ****
     Lagu One Ok Rock masih mengisi langit-langit kamarku sampai selarut ini. Suara Taka mengudara, mengisi sudut-sudut kamarku. Soal-soal matemtika sudah kuselesaikan 1 jam yang lalu. Aku berbaring, tidak berpikir apa-apa. Kadang, tidak melakukan apapun seperti ini menyenangkan juga. 
     Aku bangkit, membuka laptop, lalu meneruskan menulis. Yha. Aku menulis ini. Ralat. Aku mengetik ini. Ditemani chat dengan manusia aneh bermata empat, dan cerita milikku yang kuceritakan kepadanya. Aku suka bercerita kepadanya, entah karena alasan apa. Walaupun ia tidak memberiku saran yang berguna, dan lebih sering berbeda pendapat. Ah, kenapa kita membahas tentang dia?
     Sekalian saja.
     Namanya Zaqi.Dia yang selama ini disebut-sebut dalam tulisanku sebagai 'Zaq'. Aku tidak berbohong saat mendiskripsikannya sebagai orang yang menyebalkan. Ia memang seperti itu. Aku tidak banyak tau tentangnya, tapi, siapa peduli. Selagi ia masih hidup dan dapat hidup seperti biasa.
     

0 komentar:

Posting Komentar