Waktu

         Jika kau bisa mengatur ulang waktu, dan dapat menjelajah waktu, apa yang akan kau lakukan? Pergi melintas dan menengok masa lalu, atau tersenyum ragu melihat masa depan? 
         Waktu bagi orang pesakitan adalah obat. Obat yang akan membuat mereka melupakan sakit mereka. Waktu bagi petani adalah sumber penghasilan. Kapan untuk bercocok tanam, kapan untuk memanen, dan kapan untuk menanam tanaman selanjutnya. Waktu bagi ku, seperti siput tua yang berjalan. Lambat. 
         Waktu itu egois. Berjalan cepat tanpa mempedulikanmu. Cepat tapi lambat, ah aku makin bingung. Saat kau sendirian dan kesepian mencekikmu, merambat melalui nadi, dan berakhir di jantung, waktu pun tak akan berhenti. Ia masih akan menggerakkan jarum kecil dan panjangnya melintasi satu putaran penuh melewati angka-angka. Waktu tak peduli, mereka pun tidak.

(Jadi yah jadi, sang pemilik blog ini yang menggerakkan jari-jarinya di atas keyboard dan merangkai kata-kata gila nan absurd itu, menceritakan dirinya sendiri. Curhat? Maybe) 
          

0 komentar:

Posting Komentar