Satu Juli

Saking sepinya, aku bingung harus menulis apa. Padahal aku pengen konsisten menulis setiap hari, entah dalam bentuk apapun, entah pada media apapun. Malam ini aku sudah mematikan lampu utama, aku ingin membungkus diri dalam kegelapan. Itu artinya aku membuka laptop dengan layar terpancar tepat pada mataku. Semoga besok kepalaku tidak pusing.

Hari ini aku menemukan perpustakaan baru. Aku melihat akun Instagramnya dan tertarik ingin mengunjunginya suatu hari nanti, jika perasaanku sedang bagus dan cuaca tidak terlalu terik. Perpustakaan itu ada di lantai empat gedung Bank Indonesia. Aku baru tahu bank itu punya perpustakaan. Menarik. 

Setelah melihat rute jalan, aku menemukan toko kue yang baru dibuka dekat BI. Mungkin aku bisa merencanakan pergi kesana setelah dari perpustakaan. Sendirian, tentu saja. Mengingatkanku saat aku mendadak memutuskan pergi ke toko buku dan berjalan di sepanjang Slamet Riyadi sendirian. Kemudian, tanpa rencana, masuk ke salah satu kafe dan membaca buku yang baru kubeli. 

Solo, buku, dan cerita sepanjang Slamet Riyadi. Di dekat gramedia ada toko kue juga. Kunjungan terakhirku saat ada agenda dua mingguan komunitas baca buku, mereka mengadakannya disana. Itu kali pertama aku kesana lagi setelah beberapa saat. Aku pernah bertemu seseorang disana.

Apa yang dia lihat dari balik kaca toko? Apakah aku yang duduk dengan bukuku sambil menunggu? Apakah ia lebih memikirkan kenapa aku memintanya membawakan pulpen? 

Sudahi saja tulisan ini sampai disini. Mendadak aku teringat lagu yang dikirim temanku dan ingin mempelajarinya sedikit sebelum tidur. Lagu durasi tiga menit yang liriknya lumayan padat. Dengan riang, ia menyodorkan lagu itu beberapa saat lalu dan berkata, "nyanyii ini."

0 komentar:

Posting Komentar