Aku bangun lebih pagi hari ini, lebih tepatnya memutuskan untuk tidak tidur lagi selepas subuh. Semalam aku sudah ada di kasur pukul sebelas, tidak langsung tidur, hanya berguling selama beberapa waktu sambil membiarkan laptopku menyala untuk memutar lagu acak di aplikasi. Magrib kemarin, Bapak mendadak mengirimiku video tentang bahaya tidur larut malam. Tidak biasanya beliau begitu. Ibu yang biasanya begitu. Karena terlalu heran, aku hanya memilih stiker dan mengirimkannya sebagai balasan. Beliau tidak membalasnya.
Pagi ini selepas subuh, aku melakukan rutinitas seperti biasa. Membereskan tempat tidur, mencuci muka, dan membuang sampah. Ada kabut tipis yang menyelubungi sekitar ketika aku keluar. Udara pagi yang dingin dan segar menyeruak. Ah, biasanya jam segini aku masih tidur. Mendadak aku mengerti akan lirik lagu yang berkata bahwa pagi terlalu berharga untuk dilalui dengan tertidur. Lagu dari Banda Neira yang rajin kudengar ketika masih SMA.
Aku kembali ke kamar untuk memakai sunscreen dan lotion spf. Aku mengganti pakaianku dan mengeluarkan sepatu lama yang hampir tidak pernah dipakai lagi. Aku akan jalan-jalan hari ini. Mendadak aku teringat berita yang lewat di feed Instagram beberapa hari lalu, tentang seorang wanita yang patah tulang hanya karena berguling ketika tidur akibat kekurangan vitamin D dan menghindari matahari dalam waktu lama. Aku tidak ingin patah tulang. Aku lebih tidak ingin terlihat konyol hanya karena aku banyak mendekam di kamar.
Aku kembali setelah berjemur lima belas menit. Jam menunjuk pukul delapan ketika aku sampai. Sebenarnya waktu ideal berjemur sekitar pukul delapan dan sembilan, tapi aku sudah lelah duluan. Beginikah yang dinamakan remaja jompo? Tapi usiaku sudah bukan remaja lagi. Tapi kalau disebut dewasa juga rasanya kurang tepat. Sungguh fase usia yang membingungkan, sama bingungnya dengan krisis jati diri yang dialami.
Aku menyeduh teh tawar. Dulu aku tidak bisa meminum teh tawar, harus setidaknya satu sendok gula dalam satu cangkir teh. Sekarang tahu-tahu aku bisa meminumnya. Mungkin karena lama-lama aku tidak bisa menikmati rasa manis berlebih atau karena aku mulai sadar bahaya diabetes. Sepertinya dua-duanya. Aku tidak bisa lagi minum-minuman kemasan atau minuman serbuk seperti nutrisari. Ada rasa manis yang tersisa di mulut dan itu membuat kepalaku pusing. Aku jadi berpikir, kenapa ya dulu aku bisa minum minuman seperti itu?
Lagu-lagu instrumental masih terputar, aku membiarkannya tetap menyala sembari menulis ini. Pagi yang damai dan tenang. Rasanya tidak buruk juga untuk sesekali membiarkan diri tenggelam dalam suasana pagi yang berbeda. Tapi aku baru bisa melalukannya jika jam tidur malamku tidak terlalu larut dan aku punya cukup waktu untuk tidur siang sebelumnya. Aku kadang heran dengan orang-orang yang bisa tetap terjaga ketika siang dan tidur larut malam. Bagaimana bisa mereka tidak ngantukan sepertiku.
Akan aku sudahi tulisan ini disini. Sepertinya sudah saatnya pikiranku beranjak dan mulai pindah memikirkan menu makan hari ini. Jika tidak direncakanan, aku akan menghabiskan waktu sedikit lebih lama untuk memutuskan akan makan apa ketika siang dan malam nanti. Bahkan untuk makan saja perlu dipikir, ya. Pikiran manusia sibuk sekali.
aku suka membaca tulisan ringan seperti ini. Duduk santai setelah menyirami tanaman yang sudah mulai layu. Entah apa nama tanamannya, sepertinya aku salah cara merawatnya.
BalasHapusdan, slow morning itu sebuah anugerah 🌅
Anugerah ketika weekend dan hari libur. Bagaimana bisa seseorang merawat tanaman yang bahkan ia tidak tahu namanya. Dunia misterius sekali rupanya.
HapusJadi begini, aku beli beberapa tanaman lewat online. Dan ternyata setelah sampai dan unboxing, tanamannya dicampur dan tidak diberi nama oleh penjualnya. Sedangkan kondisinya daunnya sudah cukup layu, yang bahkan google lens pun samoai tidak mengenalinya.
BalasHapusJadi ya, aku siram dan rawat asal saja sambil menerka nerka. Hasilnya surprise ntah nanti jadi tanaman apa hehe.
wah, sayang sekali. Aku kira bisa slow morning setiap hari seperti aku 😔
Bahkan google lens pun menyerah dengan kelakuan random penjualnya. Tapi bukannya bisa dicocokan dengan gambar tanaman yang dibeli? Semoga mereka bisa survive menghadapi masa kritis dan tumbuh kekar.
HapusJika ada istilah slow morning, maka aku menjalani slow evening :D
Sayangnya itu cukup sulit, karena bentuk dahan tanamannya nyaris mirip semua.
BalasHapusTerima kasih, aku juga sedang belajar meracik obat kuat untuk tanaman-tanamanku.
wah, slow evening juga tidak kalah menyenangkan. Ada perasaan tenang ke arah istirahat, kebalikan dari slow morning yang lebih ke arah semangat.
Dan dilihat dari jam balasan komentar, aku jadi lebih paham kenapa dia lebih sering mendapati slow evening daripada slow morning hahaha xD
Hmmm apa itu jenis tanaman yang berbunga? Maksudku, tanaman yang dinikmati karena bunganya. Wah, semoga ramuannya mujarab. Perhstikan juga asupan sinar mataharinya. Intensitas sinar matahari juga berpengaruh banyak lho :0
HapusAku tetap menjalani pagi dengan semangat kok :D meskipun ksdang tergesa.
Ya, benar. Bagaimana empu blog bisa tau? Aku ingin membuat bahagia para pollinator di luar sana. Jadi bukan hanya aku yang bisa menikmati dan bahagia ketika bunganya bisa tumbuh nanti, tapi mereka juga. hehe
BalasHapusIya, kebanyakan bunga memerlukan sinar matahari langsung dengan intensitas tinggi. Dan kabar baiknya, dahan yang layu sudah mengeluarkan tunas baru!
Anggap saja karena lahir di keluarga penyuka tanaman :D jadi sedikit banyak tau. Kalau tanaman itu ada di halaman rumah, sepertinya para bocil tetangga juga akan ikut senang, atau mencoba metik bunganya ._.
HapusWah! Itu kabar baik. Bahkan tanaman pun punya keinginan dan daya untuk hidup yang kuat ya :0 sebagai manusia, kita tidak boleh kalah! 😤
Ooh, begitu rupanya. Pantas saja. Aku baru memulai kegiatan mengurus tumbuhan ini beberapa saat lalu. Ternyata banyak sekali hal yang perlu dipelajari ya. Berkebun tidak se 'merilekskan' seperti kata orang-orang. Kecuali kalau tinggal tanam dan siram bakal tumbuh subur.
HapusKebunnya ada di belakang rumah, dan sayangnya para bocil juga maen di sana aarrgghh!
Benar, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari tumbuhan. Mereka bisa bangkit kembali setelah layu, bisa menjadi lebih lebat ketika dipotong, dan meski di atas tampak tenang, akarnya berusaha sekuat mungkin mencari cara untuk tumbuh dan bertahan hidup.
wow 😲
Pada mulanya memang terasa begitu, tapi lama-lama justru itulah bagian menyenangkan dari berkebun. Prosesnya. Melihatnya tumbuh & merawatnya dengan hati-hati kemudian ada rasa senang tersendiri saat tanamannya subur dan berbunga. Semangat! Wah, kalau sempat papasan sama bocilnya, ada baiknya diajak ngobrol saja. Edukasi mini soal tanaman, siapa tahu mereka jadi tertarik sayang tanaman alih-alih mencabut bunganya nanti :3
HapusBahkan manusia pun ada kalanya perlu belajar keteguhan dari makhluk lain ya.
Benar juga ya, manusia biasanya akan merasa lebih puas ketika mendapatkan hasil dari apa yang dia usahakan sendiri.
HapusHey, itu ide yang bagus!
Aku akan kasih mereka beberapa benih dan juga gelas plastik es teh jumbo sambil memberikan tutorial merawatnya. Terima kasih! 😄
Makmur sekali bocil disana. Mendadak aku ingin menyamar menjadi salah satu bocil disana agar aku mendapat es teh jumbo. Akan kuberi tahu sesuatu. ES TEH SOLO ENAK.
HapusPenyamaran yang kemungkinan mudah untuk ketahuan ya wkwk
HapusOh, aku ada ide bagus. Nanti bekas gelasnya bisa buat pot untuk benih tanamannya! 😎
Ya! Es teh Solo memang kebanyakan enak. Tapi menyesuaikan tempat juga sih..
Yang sudah punya rasa pakem biasanya enak, seperti Ginastel.