Aku tidak tahu darimana asalnya, tapi mendadak orang-orang mulai berpikir aku memiliki anger management issue. Bahasa mudahnya adalah tukang ngamuk. Una berkali-kali mengingatkanku jika ada hal atau orang yang menyebalkan, jangan buru-buru diserang. Aku mengangguk mendengar Una, meng-iyakan karena ia benar. Tapi sayangnya perkataan Una hanya sekadar lewat saja. Besoknya, saat ada yang mengusikku, aku kembali memarahinya. Sebenarnya aku tidak benar-benar marah, aku hanya vocal dengan apa yang kurasakan. Aku hanya terus terang. Sayangnya, dengan pembawaanku, orang mengira aku sedang marah.
Una lelah. Melihat kelakuanku, ia tersenyum dan berkata, "lebih baik kamu beli suntikan titan biar bisa rumbling terus." Una menyerah. Aku nyengir karena perkataannya lucu.
Beberapa saat lalu sempat ada masalah dengan salah satu minimarket yang menyediakan jasa delivery. Ada barangku yang kurang dan ini sudah ketiga kalinya terjadi. Waktu itu aku sakit. Bahkan ketika sakit, ternyata aku masih memiliki tenaga untuk protes. Aku sedikit membuat kegaduhan. Walaupun ternyata percuma saja karena sejak awal masalahnya ada pada karyawan mereka. Mereka seperti sepakat untuk berbuat curang. Aku sampai pada kesimpulan: nanti kalau beli lagi, mending aku saja yang terima langsung dan cek barang di depan kurir.
Aku menceritakan itu semua pada Zaq dan ia mengatai aku sebagai 'jawir' karena cara ngamukku. Aku nyengir karena perkataannya lucu. Ia juga tidak menyuruhku untuk sabar, jadi aku lanjutkan saja ngamuk 'jawir' itu. Jika aku tidak sakit, ada kemungkinan aku mendatangi minimarket dan 'rumbling' disana.
****
Ngomong-ngomong, kondisiku sudah stabil. Terima kasih untuk orang-orang yang berusaha hadir, sabar, dan berusaha. Keluargaku sangat baik dengan cara mereka sendiri. Kakakku banyak asbun berkata ia ORANG CINA dan membuatku mengerutkan kening. Eyang sempat datang menjenguk saat aku sakit. Aku bangun tidur dan mendapati diri sudah di kelilingi oleh mereka. Mereka menatapku, aku bingung karena baru bangun, dan adekku cekikikan karena pemandangan ini lumayan lawak. Aku setuju.
Ada hal yang harus kuselesaikan sendiri, sisa-sisa sikap problematik tahun 2020 dan perlahan bisa reda tahun 2023 itu kadang masih hilang timbul, kambuh. Jika ada hal yang bisa dibantu oleh orang lain, maka aku hanya akan meminta kesabaran dan kehadiran mereka. Ada konflik batin, sesuatu yang harus kuselesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain secara langsung. Agak sukar dipahami, tapi begitu lah adanya. Jadi, tolong sabar padaku karena aku pun juga sedang berusaha keras.
Terima kasih untuk Zaq, anak tengil yang ingin kusentil karena jidatnya bisa di adu dengan milikku. Aku rasa ia sedikit terbawa perasaan negatif milikku saat aku kambuh, tapi ia berusaha tetap hadir walaupun responku seperti memusuhi dunia. Ah, tapi mungkin aku akan mengamuk jika ia tidak menepati janjinya. Jadi, tolong tepati janji itu.
Terima kasih untuk Una karena inisiatif dan usahanya meneleponku. Ia seperti terjun di tengah badai. Ia berusaha mengobrol tanpa tahu masalahku, terus mencari topik, dan berusaha mengerti.
Terima kasih untuk anonim yang berkomentar di postingan blog-ku sebelumnya. Itu sedikit menghangatkan hatiku. Aku ingin bisa melihat dunia seperti caramu melihat dunia. Itu kalimat yang ingin kukatakan.
Sebenarnya tidak ada jaminan aku tidak akan kambuh lagi. Tapi jika itu terjadi, semoga aku sudah lebih kuat daripada sebelumnya :D

Aku juga mempunyai anger management issue. Bedanya, aku yang sekarang seperti masa kecil penulis. Lebih suka diam ketika marah, berbeda waktu masih kecil yang vocal dengan semua hal.
BalasHapusAku sekarang juga masih belajar dengan hidup. Belajar menerima beberapa hal yang tidak berjalan sesuai dengan keinginanku, meskipun itu juga karena hasil dari keputusanku.
Belajar untuk 'mengomel' ke hal yang tidak aku suka. Belajar untuk mengambil sisi positif dari setiap hal, dan berusaha memperbaikinya. Terdengar klise, tapi mungkin itu salah satu caraku menghibur diriku sendiri.
Ada kalanya aku juga ingin 'meledak', tapi aku sudah cukup berdamai dan beradaptasi dengan situasi tersebut.
Syukurlah penulis masih punya orang-orang yang peduli. Apalagi keluarga yang sangat hangat dan care. Melihat keluarga yang hangat dan penuh perhatian seperti itu, rasanya begitu menyenangkan.. Aku ikut senang :D
Baik, semoga kita bisa bertumbuh lebih kuat lagi! Have a great day!
Ah, setelah membacanya, apa itu masih termasuk memiliki anger management issue? Aku merasa Anonim memiliki kontrol emosi yang baik, bisa meredam dan berusaha melihat sisi positif dan berdamai. Entah kenapa aku tahu Anonim orang yang seperti itu. Pun ketika memutuskan untuk mengomel, aku tahu Anonim akan melakukannya dengan hati-hati.
HapusItu cara yang bijak. Setelah membacanya pun, aku tetap berpikir hal yang sama. Ingin bisa melihat dunia sebagaimana Anonim melihatnya. Tetap mencari hal positif, berdamai, dan berbaik sangka kepada takdir. Anonim pasti sudah melalui banyak hal dalam hidup. Aku jadi teringat dengan seseorang yang kukenal.
Terima kasih sudah turut senang. Aku jadi terharu membacanya.
Semangat!
Terimakasih sudah menganggapku demikian, aku senang membacanya.
HapusHmm, dan semoga memang demikian. Tapi tentu saja mempunyai seseorang atau tempat untuk berbagi akan lebih baik, daripada memendamnya seorang diri.
Seperti blog ini yang menjadi tempat berbagi bagi penulis. Ah iya, maaf kalau sepertinya aku tiba-tiba seperti nyelonong masuk begitu saja di kolom komentar.
Jujur saja aku tidak sepositif itu sih dalam berfikir, kadang itu terjadi setelah beberapa saat aku merasa marah atau sedih..Baru kemudian aku mencoba berpikir positif. Padahal, ada perkataan.. Sabar yang paling utama adalah pada pukulan pertama. Aku rasa kadang masih jauh dari hal tersebut.
Ada satu hal lagi yang sampai sekarang bisa menguatkanku ketika mendapati hal yang tidak aku sukai dalam hidup. Memento Mori, hidup ini hanya sekali dan pendek. Dan aku tidak berniat untuk bisa hidup lama. Meski kedengarannya seperti tidak semangat hidup, tapi ketika sedang menderita aku jadi ingat bahwa hidup ini pendek, begitu juga rasa menderitanya nantinya akan ikut berakhir..jadi bertahanlah sebentar lagi.
Memento Mori juga bisa bikin semangat hidup sih, karena hidup ini pendek, aku harus mengisinya dengan hal yang menyenangkan. Jika ini hidupku, aku ingin menjalaninya dengan ketulusan — atau setidaknya, tidak dengan kebencian.. Seperti itu kira-kira.
Oh iya, aku ada sesuatu untuk penulis. Semoga bisa jadi hal yang menghangatkan juga.
https://jmp.sh/e1VwKXO6
Benar, blog ini adalah sarana untukku bebas bercerita apa saja tanpa perlu takut tidak didengar. Sebenarnya aku lumayan terkejut saat ada orang lain yang membacanya, mengingat aku sudah tidak meletakkan link blog di media sosial aktif. Tidak perlu meminta maaf, aku lumayan menikmati interaksi kecil di kolom komentar ini. Apakah Anonim memiliki tempat cerita seperti aku dan blog? Kuharap Anonim memilikinya.
HapusBahkan dengan sisi seperti itu, aku tetap merasa Anonim keren. Jika Anonim menyadari itu, berarti Anonim sadar untuk terus belajar dan menjadi lebih baik lagi. Bukan hal yang buruk.
Memento mori, ya. Benar, hidup memang singkat. Aku juga sedang berusaha hidup dengan jujur dan tulus agar tidak menyesal nantinya. Kalimat itu terdengar sangat Anonim sekali. Semoga hidup Anonim berjalan dengan baik, ya.
Terima kasih untuk videonya. Aku akan memutarnya lagi ketika aku sedang tidak baik-baik saja. Sama seperti aku membaca hal-hal yang masih tersisa. Ngomong-ngomong, apa Anonim mengirim narasi bahasa jepang itu karena tahu aku menyukai hal berbau jepang?
Ya, aku masih beruntung memiliki teman untuk berbagi keluh kesah. Meski dengan keluarga juga bisa, hanya saja rasanya aku tidak ingin membuat mereka terasa terbebani. Meskipun tentu saja mereka tidak keberatan sama sekali. Aku jadi ingin menulis juga, ntah di buku jurnal atau tempat lain. Kalau membuat blog sepertinya butuh effort buat belajar lagi ya. Cara dan gaya menulisku juga belum sekeren penulis.
HapusHehe, terima kasih. Penulis juga tidak kalah keren kok karena masih mau berjuang. Kalau begitu kita sama-sama keren deh :D
Aku tau penulis menyukai hal berbau jepang, dan penulis juga menuliskan lagu jepang di beberapa tulisannya. Selain itu, karena aku juga suka hal yang demikian.
Ya, terima kasih.. Semoga hidup penulis juga demikian.
Ayo menulis :D sebenarnya menulis adalah salah satu pelarianku. Jika Anonim merasa tulisanku termasuk jago, terima kasih. Aku memiliki jam terbang yang banyak. Jika Anonim suatu saat akhirnya memiliki blog, dengan senang hati aku akan membacanya. Aku suka membaca. Ngomong-ngomong, aku sudah menulis di blog sejak SMP. Jadi kurasa tidak perlu jago untuk memiliki blog ._.)/
HapusBenar, bahkan saat mengetik ini pun, aku sedang mendengarkan lagu jepang.
https://youtu.be/R-JFcbUxboo?si=EqU1Pvg-2VN-mjkQ
Ah, tulisan Anonim tidak buruk. Terkesan seperti orang yang tertarik & suka membaca.
Bagus, ini termasuk cara pelarian yang sehat. Dan setelah aku membaca postingan terakhir penulis, aku jadi lebih paham dengan jam terbang yang penulis maksud. Itu keren.
HapusTentu, aku akan membagikannya ke penulis juka suatu saat nanti bisa menulis di blogku sendiri. Rasanya sayang juga kalau banyak lintasan pikiran yang muncul ketika melamun dan melihat langit itu menguap begitu saja. Aku suka melihat langit, apakah penulis juga suka?
Watashiwa anata. Judulnya cukup romantis, sampai-sampai dia merasa seperti “dirinya adalah orang itu". Dan melakukan hal yang sederhana dengan orang yang dicintai sudah cukup membuat bahagia, meskipun terkadang fluktuatif karena ada masa marahnya juga. Kurang lebih itu yang bisa aku tangkap dari liriknya, bagaimana menurut penulis?
Ah.. terima kasih, itu membuatku lebih semangat untuk menulis, hehe.
Benar, rasanya sayang sekali jika menghilang begitu saja. Ada yang bilang menulis adalah sarana untuk mengingat dan mengabadikan sesuatu :D aku akan dengan senang hati membacanya.
HapusAku suka langit tapi tidak suka langit siang hari. Aku paling suka langit ketika malam. Beberapa hari ini bulan keliatan dari jendela kamarku, rasanya menenangkan.
Aku juga berpikir hal yang sama. Bahkan ketika marah pun, ia tetap mencintainya. Aku suka mendengarkan lagu-lagu seperti ini. Menenangkan.
Ngomong-ngomong, maaf karena telat untuk membalas.