Sabtu, 5 Juli 2025. Pukul 15.11.

Aku kambuh dari semalam. Sekarang puncaknya, kurasa. Atau jadi semakin buruk tiap bertambahnya waktu. Aku mandi dan membenamkan diri ke dalam air. Aku merasa damai dan dingin. Aku tidak punya pikiran untuk mati tapi kenapa aku ingin selamanya berada di dalam air. Apa karena aku mencintai laut.

Aku ingin mencari pertolongan. Kepada siapa? Tidak ada yang membalas pesanku. Aku butuh ditolong. Aku takut. Tolong aku.

Pikiranku penuh, dadaku sakit. Marah, kecewa, sedih. Berputar jadi satu. Aku lelah. Aku tidak bisa makan. Aku tidak bisa tidur. Aku lelah. Aku ingin membunuh pikiranku.

Siapapun.


6 komentar:

  1. Heyy 👋
    aku harap ini sempat terbaca meski sudah berlalu cukup lama..
    Aku di sini. Aku baca pesanmu dan aku dengar kamu. Aku tahu kamu sedang merasa sangat berat, sangat lelah, dan sendirian… meski hanya lewat pesan ini, aku harap kamu tidak merasa sendirian lagi..

    Meski berat, tapi tolong bertahanlah..
    Kalau seseorang masih ingin pertolongan, artinya dia belum sepenuhnya menyerah..
    Karena itu, bertahanlah.. satu kali lagi..
    aku harap penulis baik baik saja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, aku benar-benar menghargainya. Aku sedikit lebih baik sekarang setelah membacanya, hanya saja kadang perasaan 'kambuh' itu sering hilang timbul.

      Aku tidak ingin menyerah. Tapi aku harus bertahan sampai mana. Aku harus menjadi sekuat apa. Aku juga cukup sedih saat bercerita kepada orang lain, tapi mereka justru menjadi lelah sendiri atau sebal.

      Hapus
  2. ah.. syukurlah.. :'
    Aku nggak bisa bilang aku mengerti sepenuhnya.. tapi setidaknya semoga bisa sedikit menemani.
    Kamu tidak harus kuat terus kok. Kalau capek, nggak apa-apa istirahat dulu..

    Aku juga tidak tahu sampai kapan harus bertahan, dan mungkin itu juga yang membuatnya terasa semakin berat. Tapi, untuk sampai di titik ini, pasti bukanlah perjuangan yang kecil, kan? Aku harap penulis tidak merasa sendirian dalam menghadapi semua ini..

    Apakah sudah mencoba hubungi keluarga, atau mencoba ke tenaga profesional..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalau dilihat ke belakang, memang bukan perjuangan yang kecil. Aku jadi ingat ada yang bilang kalau engga ada manusia yang benar-benar cukup dewasa & siap. Mungkin maksudnya kita memang harus belajar dan berjuang seumur hidup, ya. Aku jadi lumayan lega setelah ingat itu.

      Keluargaku punya insting kalau aku sedang tidak baik, jadi aku dijemput pulang. Ya, mereka tau. Sudah pernah ke tenaga profesional, tapi aku merasa bukan itu yang aku cari atau butuhkan.

      Hapus
    2. Hmm aku setuju dengan perkataan itu.
      Karena di setiap tahapan kita hidup, akan ada fase dimana kita akan kembali menjadi pemula. Fase pemula ketika menjadi anak-anak, fase pemula ketika menjadi remaja, fase pemula ketika baru pertama kali belajar menjadi orang dewasa, orang tua, dan seterusnya..
      Jadi, aku rasa tidak masalah ketika dalam proses belajar hidup tersebut tidak langsung berhasil. Toh, kita masih belajar.

      Syukurlah, penulis punya keluarga yang sangat baik ya.
      Hmm, kalau begitu tidak apa apa.. semua tidak harus diselesaikan sekarang. Perlahan, semoga nanti bisa ketemu solusi terbaiknya.

      Istirahat yang cukup dan isi kegiatan dengan hal yang menyenangkan ya, semoga penulis lekas baikan.. 😊

      Hapus
    3. Terima kasih banyak untuk komentar positif vibes-nya! Itu lumayan menghangatkan hatiku. Aku akan berusaha pulih dan bangkit dengan lebih kuat.

      Hapus