forget me not

Aku mulai membenci kota ini sebab menenggelamkanmu begitu jauh dari genggamanku. Saat aku memutuskan untuk kembali kesini, aku merasa segalanya akan baik-baik saja. Kau dengan kehidupanmu, aku dengan kehidupanku. Nyatanya tidak. Begitu aku menginjakkan kaki dan melihat jalanan kota, aku menyadari bahwa segalanya tetap sama. Jalanan siang hari padat merambat, panas, dan orang-orang itu tak lagi bisa membaca tanda maupun arah.

Segalanya tetap sama dan kenyataan itu seperti mimpi buruk yang panjang. 

Aku tidak ingin mengenangmu. Aku tidak ingin mengingatmu. Aku tidak ingin menulismu. Aku tidak ingin membaca tulisanmu. Aku tidak ingin mendengar suaramu. Aku tidak ingin melihatmu. Aku tidak ingin memikirkanmu. Aku tidak ingin mengharapkanmu. Aku tidak ingin mencintai kau lagi.

Bahkan semua itu hanya rentetan kebohongan panjang yang coba aku tanamkan untuk menggantikanmu dalam diriku. 

0 komentar:

Posting Komentar