sore ini berisik, ya? iya! isi kepalamu.

Katanya, segala hal yang terjadi itu bisa diceritakan, ditulis. Omong kosong! 

Segala hal memang bisa diceritakan, temanku, tapi, apa segala hal itu menarik untuk dituturkan? Mungkin bisa jadi, jika diceritakan pada yang tepat. Tapi kita tidak bisa menduga apa-apa dari gumpalan daging dan lemak bernama manusia. Kita tidak bisa menebak mereka. Bahkan orang terdekatmu saja bisa tidak memahami sisi dari dirimu. Wajar, beginilah kita, beginilah kami. Sekompleks inilah hal yang dinamakan manusia. 

Katanya, jika rasanya hambar, tinggal diromantisasi saja dengan embel-embel segala yang manis. Sekarang, ada penjual cilok di depan. Nah, suara tetot tetotnya menghujam dinding, menerobos masuk, dan menembus musik yang keluar dari sumpalan earphone di telingaku. Bagaimana cara meromantisasi pedagang cilok dan tetot tetotnya? 

Apa bisa dituliskan seperti ini?

Sore ini langit cerah, semburat oranye mulai bermunculan bersamaan dengan matahari yang semakin amblas. Dari kejauhan, tampak seorang pedagang cilok keliling yang sibuk menyalakan klakson kode minta dibeli. Dari tempatku berada, aku merasakan suara itu menembus lagu yang kuputar, menghalau segala perasaan yang timbul tenggelam bersamaan nada lagu, seakan berkata, "beli atau aku bunyi terus."

Sepertinya bukan begitu?

Tapi, bersamaan dengan lahirnya satu paragraf itu, telah mematahkan pendapatku di paragraf pertama tadi. Dipatahkan, benar. Dipatahkan oleh omong kosong, karena jika aku bercerita apa saja, pedagang cilok pun bisa aku ceritakan. Itu artinya aku hanya bercerita seperti berbuih dan semua itu isinya kosong. Omong kosong disebut begitu karena tidak ada isinya, kan? Bingung? Tenang, kita & kami, semuanya bingung.

Disini, di ruang dimana aku bebas mengumbar omong kosong, yang menentukan tepat atau tidak tepat adalah yang membaca. Tentu saja, kalian. Ini ruang pribadiku. Tempatku. Jika kalian datang dan membaca kemudian sampai khatam, itu artinya tepat. Jika baca satu kemudian muntab, itu artinya tidak tepat. Silakan tentukan sendiri. Silakan keluar sendiri jika tidak berkenan. Dan silakan menetap jika ingin.

Jadi, apa kesimpulan dari tulisan ini semua? Aku sudah bilang, ini hanya omong kosong. 

Ah, listriknya mati lagi. Malam ini akan sangat gelap.

0 komentar:

Posting Komentar