Now playing: Drama - Dawny
Semasa aku SMA, aku memiliki teman sebangku yang menyenangkan, namanya Ros dan ia adalah seorang kpopers. Duduk sebangku dan banyak menghabiskan waktu bersama membuat aku memiliki seorang supporter yang mendukung aksi malas atau bolos ke perpustakaan. Ros menjadi partner kenakalanku di sekolah. Mulai dari pergi ke kantin di jam kosong, berleha-leha di perpustakaan, sampai rebahan di UKS.
Kadang Ros akan memperdengarkan beberapa lagu Korea kepadaku melalui earphone miliknya. Beberapa kali aku mengangguk, setuju bahwa itu lagu yang bagus dan bisa kuterima, beberapa kali aku mengangguk juga, sinyal untuk "baiklah sudah cukup" yang sepertinya ditangkap Ros sebagai artian yang berbeda.
Aku juga sering bercerita mengenai anime, lagu-lagu Jepang, dan dunia gambar-menggambarku. Kami memang dari dua kubu yang berbeda, ditakdirkan duduk sebangku selama tiga tahun, dan menghabiskan masa-masa SMA dengan tenang serta sedikit kemalasan.
Suatu waktu, aku menemukan satu lagu Korea yang menurutku bagus. Hingga sekarang, aku masih mendengarkan lagu ini. Aku tidak mengerti arti dari semua lirik yang ada di dalamnya. Aku hanya menikmati melodi dan perasaanku sendiri yang muncul ketika mendengarkan lagu ini.
Ini adalah lagu yang aku dengarkan sepanjang mengikuti lomba cerpen. Barangkali aku bisa fokus karena aku tidak mengerti arti lagunya dan hanya berfokus pada melodi, perasaan, melodi, perasaan. Ros berjasa menyumbang satu lagu Korea yang ketika aku menulis, terkadang aku mendengarkannya. Ros menyumbang satu lagu yang memiliki andil dalam hidupku.
Jika aku mendengar lagu ini, yang aku lihat adalah suasana kelasku, hawa malas, Ros, lomba cerpen, perpustakaan, dan sekali lagi, Ros.
0 komentar:
Posting Komentar