Kepada: Aku

 Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan? 

Kau berusaha mencari dirimu yang lama, mencoba kembali, memaksa kembali. Sayangnya kau lupa bagaimana caranya menjadi dirimu yang lama. Memaksakan pada hal yang sebenarnya kau sendiri tidak yakin bagaimana rupanya. Lucu. Pertanyaannya, kenapa "dirimu yang lama"? 

Aku tahu kau tidak suka keadaanmu yang sekarang. Bagian yang tidak ku mengerti adalah kenapa kau terlihat damai saja dan tidak mencoba keluar dari keadaan sekarang. Kau tidak suka, namun diam-diam kau menemukan ketenangan disana. Ketenangan untuk dirimu sendiri, yang kita berdua sama-sama tahu bahwa itu akan sangat buruk untuk kedepannya. Kau menyedihkan dan aku pun juga begitu.

Kau takut dianggap aneh, takut tidak diterima, dan takut orang-orang berpikir bahwa kau melebih-lebihkan. Itu kan alasan kenapa kau tidak cerita pada siapapun? Kau memang pandai menyimpan, apalagi menyimpan bebanmu sendiri. Suatu saat, ya, suatu saat, kotak penyimpanan dalam dirimu bisa meledak lalu menyakitimu. Kau tahu itu. 

Aku adalah dirimu yang sedang meraba lebih dalam mengenaimu, namun, aku sendiri tidak tahu alasan apa yang tepat kenapa kau menghindari orang-orang. Kau bahkan kesulitan menghubungi orang lain. Notifikasi pesan dalam ponselmu hanya membuatmu merasa seperti sesak seakan tenggelam dan kehabisan nafas. Sampai kapan kau akan begitu? 

Kau hanya bisa menghubungi satu dua orang, lamban merespon. Kau bisa berkomunikasi ketika bernyanyi dengan orang-orang. Selain itu? 

Semester depan sebentar lagi dimulai. Kau juga bagian dari organisasi di kampus. Aku harap kau cepat keluar dari keadaan ini. 

Related Posts:

  • Tanpa Suara                 Tidak tau apa yang ingin kutulis. Beberapa menit yang lalu, saat aku sibuk berjalan send… Read More
  • Hello Read More
  •         Aku akhirnya cuma diam di UKS sampai acara selesai. Mengerikan juga. Ikut acara hanya ikut upacara pembukaan saja, habis i… Read More
  • Sebuah Cerita                 Gadis itu melenggang pergi, meninggalkan teman-temannya yang memasang muka bingung. Ia b… Read More
  • Jalanan       Aku menepis peluh, yang jatuh bersamaan dengan helaan napas ketiga setelah aku mendaratkan kakiku diatas aspal hitam yang t… Read More

0 komentar:

Posting Komentar