Seperti apa bentuk dari ketulusan? Apakah rela memberikan apapun tanpa mengharap balasan? Apakah melakukan sesuatu tanpa mengharap balasan? Apakah rela tersakiti demi melihat orang lain bahagia? Apakah bersikap baik untuk mendapat balasan dari Tuhan? Apakah menjadi seseorang yang penuh kejujuran? Apakah orang yang bersungguh-sungguh berjuang demi sesuatu? Apakah mencintai seseorang dengan apa adanya?
Menurutmu, ketulusan itu seperti apa?
Malam ini aku memutuskan untuk tidur lebih awal. Terlalu banyak duduk, begadang, dan berpikir hal tidak penting ternyata membikin seluruh badanku pegal. Aku ingin bangun pagi untuk besok, berharap masih memiliki semangat olahraga. Kenyataannya, tidur lebih awal berarti bangun lebih awal. Terlalu awal, dan di sini lah aku pada akhirnya. Kembali duduk dan menulis.
Mendadak aku hanya teringat omongan sepintas Ibu saat beliau membasuh wajah dengan air kran, "berarti dia memang engga tulus, ada maksud terselubung. Kadang orang melakukan sesuatu karena berharap mendapat sesuatu yang mereka inginkan."
Benarkah begitu? Tapi sepertinya memang begitu. Sama seperti aku yang belajar giat karena berharap mendapat nilai yang tidak jelek-jelek amat. Tapi, kalau konteksnya melakukan kebaikan, atau memberi sesuatu kepada orang lain sambil berharap orang itu melakukan sesuai harapannya.. Apakah itu termasuk memanfaatkan? Memanfaatkan orang lain. Entahlah, terlalu rumit dan aku tidak ingin memusingkan hal ini lebih jauh.
Aku mempertanyakan perihal ketulusan. Aku mendapatkannya dari keluargaku, tapi aku masih mencarinya diluar sana. Apakah aku tidak bersyukur? Sepertinya begitu.
Aku memikirkan hal yang perlu lagi. Semakin bertambah usia, semakin banyak mempertanyakan banyak hal, memusingkan banyak hal, dan ingin segalanya tampak jelas. Itulah yang membuat kehidupan orang dewasa terasa sangat menyesakkan dan kehidupan anak-anak terasa sangat bebas dan sederhana. Tapi aku belum menjadi orang dewasa.
0 komentar:
Posting Komentar