Kamu tahu, berada di rumah untuk jangka waktu yang lama mampu membuat seseorang memikirkan banyak hal. Ada hal-hal yang akhirnya disadari setelah sekian lama tidak terpikirkan. Ada hal-hal yang bisa ditemukan, entah melalui apa dan bagaimana. Tidak banyak kegiatan dan terus di rumah nyatanya membuat seseorang justru menggerakkan dirinya untuk berpikir. Berpikir, yang merupakan bagian dari kata kerja. Melakukan sesuatu.
Termasuk aku. Setelah memutuskan pulang pada bulan Maret lalu, aku tidak banyak memiliki kegiatan di luar rumah sampai sekarang, bulan November. Semenjak bulan kepulanganku di rumah, aku memikirkan banyak hal, menyadari banyak hal, dan memutuskan sesuatu.
Pikiran manusia pada dasarnya memiliki dua ujung. Yang satu mampu menyelamatkanmu, satunya lagi justru menikammu sendiri. Jika harus takut pada sesuatu yang ada di dunia, aku akan menjawab bahwa aku takut pada pikiranku sendiri, pada diriku sendiri.
Terkadang ada hal-hal yang mendadak muncul di pikiran, begitu saja, lantas berkembang pada asumsi, prediksi, atau bahkan hanya berkembang saja terus memenuhi isi kepala tanpa tahu bagaimana akhirnya. Kadang kita tidak bisa mengontrol diri kita, apakah harus memikirkan itu, apakah disudahi saja, apakah dibuang saja. Walaupun bisa, sungguh akan memakan waktu mengubah isi kepala, mengubah mindset, dan tentu saja akan ada konflik dalam diri yang kita sendiri yang merasakan dan menderita. Berujung overthinking. Hal yang membuatmu tetap terjaga dimalam hari, atau membuatmu menghabiskan hari dengan tidur. Karena tidur mampu menghentikan pikiran-pikiran itu.
Kelebihan manusia adalah kekurangan manusia. Jika kamu diberkahi Tuhan memiliki jiwa pemikir, kritis, dan mendalam, kamu mampu berpikir hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Mampu menemukan sisi lain dari suatu hal yang tidak disadari orang lain. Namun, kekurangannya, pikiranmu bisa penuh dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan dan hanya mendadak muncul saja. Jalan pikirmu menjadi terlalu jauh. saking jauhnya hingga akhirnya yang dapat kamu tangkap hanya sisi negatifnya saja, yang entah belum tentu terjadi.
Sebenarnya, itulah yang sedang terjadi padaku sekarang. Aku tidak ingin termakan oleh pikiranku sendiri, namun, aku belum tahu bagaimana melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar