Jadi kemarin aku sempat menulis hal-hal memuakkan belakangan hari ini. Tidak selesai, belum selesai, dan sepertinya akan berakhir seperti itu saja. Bukan karena malas melanjutkan apa yang sudah aku mulai-menulisnya- tapi karena saat menulis itu, aku melupakan sesuatu.
Bahwa dunia memang seperti itu adanya. Memuakkan. Aku tidak membencinya. Segala hal yang terjadi memang kebanyakan tidak terduga, tidak bisa kita kendalikan. Kita juga tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain katakan atau lakukan pada diri kita. Jadi, ya, sepertinya orang-orang memang bisa berlaku sesuka mereka. Mereka barangkali tidak sadar akan tindakan mereka sendiri kepada diri kita. Yah, semua orang adalah manusia. Orang, manusia. Aku juga manusia, jadi aku pasti juga pernah melakukan itu kepada orang lain.
Memang memuakkan.
Tapi, ada satu kalimat dari satu orang--satu-satunya-- yang membuat aku merasa lebih ringan dalam menjalani hal-hal yang memuakkan. Tbh, hal-hal memuakkan lebih banyak sekali terjadi di masa lalu. Trauma, mungkin. Sedikit. Atau banyak? Mari ambil jalan tengah--sedikit banyak.
Kata-kata bisa menyelamatkan seseorang, seperti cara kerja kata-kata yang juga bisa menghancurkan seseorang.
The power of word.
"Walaupun dulu kamu mengalami hal yang buruk, ingatlah terus kalau sekarang keadaanmu jauh lebih baik."
Dia benar. Aku tidak harus terjebak pada masa lalu yang memuakkan. Keadaanku sekarang jauh lebih baik, sungguh menyebalkan jika aku terus-terusan terjebak pada hal yang sudah selesai. Bukankah sekarang aku bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik dan tenang? Tenggelam dalam masa memuakkan itu sama saja aku menutup kesempatanku untuk hidup dengan tenang.
Biarkan aku hidup dengan tenang.
Aku hanya ingin hidup dengan baik dan meninggal dengan cara baik-baik. Segala yang baik memang selalu diharapkan.
Sekarang memang belum tanggal sebelas bulan sepuluh, tapi aku ingin membuat permohonan--make a wish. Semoga aku selalu didekatkan dengan hal yang baik dan jauhkan aku dari hal-hal buruk apalagi memuakkan.
Permohonan untuk tanggal sebelas, untuk tahun-tahun berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar